Monday, September 16, 2013

Adik Sri Wahyuni di diagnosa “Atresia Ani (lahir tanpa memiliki anus)"





Sobat, mari bantu adik Sri wahyuni..
Donasi dapat melalui rekening Mandiri 131 00 10766238
atau Bank Syariah Mandiri 700 102 3998 a.n Yayasan Cita Sehat dan melakukan konfirmasi sms ke 08132115584 atau email ke ani.noviani@citasehat.org.
Bantuan Sobat semua akan sangat berarti.
Jazakumullah khairan katsir.
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Nabi saw bersabda,
“Barang siapa yang membebaskan orang mukmin dari kesempitan dunia, maka Allah akan membebaskannya dari kesempitan di hari Kiamat. Barang siapa yang memberi kemudahan orang yang mengalami kesulitan maka Allah akan memberi kemudahan kepadanya di dunia dan akhirat. ….
(HR. Muslim, kutipan Hadist Arba’in ke 36)

Sri Wahyuni (1 tahun 9 bulan) lahir pada tgl 2 Desember 2011, merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Wahyu (33) dan Ibu Aan Hani, Bpk wahyudin bekerja sbg Buruh/Harian lepas atau bertani dan Tinggal di Kp. Lintang Panggung desa Singajay Cililin Kab. Bandung barat. Sri wahyuni di diagnosa Atresia Ani (lahir tanpa memiliki anus).

orang tua tidak merasakan hal yang aneh ketika mengandung, ketika lahir di bidan, Sri Wahyuni dinyatakan normal. Hanya saja beberapa hari setelah dilahirkan, Sri sangat rewel dan sering menangis. Menurut penuturan orang tuanya pada bagian anus atau daerah kewanitaan sering keluar cairan, beberapa hari terlihat perutnya semakin besar dan mengeras, pada hari ke 8 dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin barulah diketahui bahwa Sri tidak memiliki anus. Akhirnya dokter mengoprasi dengan mengeluarkan usus dari perut sebelah kiri agar Sri bisa mengeluarkan kotoran.
Pada Operasi tersebut Bapak Wahyu tidak menggunakan Jamkesda karena ditolak pihak RSHS dengan alasan pemerintah Kabupaten Bandung Barat tidak memiliki kerjasama (MoU) dengan pihak RSHS, karena ingin anaknya sembuh akhirnya Pak Wahyu meminjam uang kesana kemari untuk membiayai biaya oprasi yang menghabiskan biaya kurang lebih Rp. 12.000.000.
Sri juga sudah dioprasi untuk perbaikan lubang anus, hanya belum sempurna dan harus dikontrol terus menerus. Dalam satu bulan bisa sampai kontrol 3 kali dengan biaya dan pengobatan sekali kontrol Rp. 300.000 – Rp. 500.000 . Hasil kontrol terakhir pada bulan Agustus 2013 mengharuskan  Sri dioprasi kembali dan keluarga harus menyiapkan dana sekitar Rp. 15.000.000 – Rp. 20.000.000.
Mari bantu ringankan beban saudara kita, dengan membantu donasi melalui Bank Mandiri  131 00 10766238 atau Bank Syariah Mandiri 700 102 3998 an. Yayasan cita sehat.  untuk informasi dan konfirmasi silahkan dpt melalui email ke ani.noviani@citasehat.org.

Semoga segala bentuk Amal ibadah anda mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan selalu dibuka kan pintu rezeqi oleh Allah swt. Aamiin Yaa Robbal alamiin. 

Thursday, July 25, 2013

lindungi masa depan anak anda dari penyebab kebutaan

Penyebab kebutaan dan gangguan penglihatan adalah kelainan refraksi dgn prevalensi 22,1% dari populasi dan 15%nya diderita anak usia sekolah.

Artinya ada 7,8jt anak usia sekolah yg mengalami gangguan penglihatan di Indonesia, dimana 939ribu berasal dari keluarga miskin.

Kondisi ini, yg menjadi perhatian kami Cita sehat foundation utk ikut dan berpartisipasi dalam memperhatikan kesehatan mata pada anak2 usia sekolah.

Tahap awal Cita Sehat Foundation mengadakan pemeriksaan mata di 13 sekolah (11 kota). Hasilnya...Dari 4200 siswa, 644 anak mengalami gangguan penglihatan.

Bagi anda yg peduli dan ingin berpartisipasi dalam mengurangi penyebab kebutaan anak indonesia,

Hanya dgn Rp. 375.000,- saja sobat sehat sudah ikut serta dlm program paket kacamata gratis Cita sehat foundation Tahap ke-2. Donasikan via Bank Mandiri 131 00 107 66238 a.n yayasan cita sehat (program bantuan kacamata di Cita Sehat), dan melakukan konfirmasi melalui email ke ani.noviani@citasehat.org

Cita Sehat foundation
office: Jl. Laswi no. 87 Bandung
Telp./ fax. : (022) 7322 489

Wednesday, July 24, 2013

PENGARUH PUASA TERHADAP GANGGUAN FUNGSI GINJAL ~ Dr.dr.Parlindungan Siregar SpPD.KGH

Dalam dunia kedokteran masih ada hal-hal penanggulangan kesehatan yang belum dapat terjawab dengan tegas, antara lain apakah boleh berpuasa bagi orang dengan fungsi ginjal yang menurun. Telah diketahui juga bahwa aktifitas ginjal sangat dipengaruhi oleh volume aliran darah yang mengaliri ginjal atau disebut sebagai aliran darah ginjal (renal blood flow). Bila aliran darah ginjal lebih rendah dari normal, akan terjadi gangguan pada fungsi ginjal. Berapa besaran berkurangnya volume darah sehingga dapat mengganggu fungsi ginjal akan kita bahas dalam tulisan ini.



Sebenarnya sebagian besar dari tubuh kita terdiri dari air. Pada bayi yang baru lahir, 73% dari berat badannya terdiri dari air; pada laki-laki dewasa, 60% dari berat badannya terdiri dari air; pada perempuan dewasa, 50% dari berat badannya terdiri dari air; pada perempuan gemuk, 40% dari berat badannya teridiri dari air; sedang pada usia lanjut, 45% dari berat badannya terdiri dari air. Begitu besarnya volume air dalam tubuh manusia, hal ini menunjukkan bahwa air merupakan zat yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanpa air, manusia pasti mati.

Di dalam tubuh manusia, air berada di dua tempat yaitu di dalam sel (intraseluler) dan di luar sel (ekstraseluler). Air di luar sel dibagi lagi dalam dua tempat yaitu air di dalam pembuluh darah yang menyatu dengan darah kita dan air di dalam jaringan di antara sel-sel atau disebut jaringan interstisium. Air yang volumenya 60% dari berat badan tersebut, 36% dari berat badan berada di dalam sel dan 24% berada di luar sel. Air yang volumenya 24% dari berat badan berada di luar sel tersebut, 18% berada di jaringan diantara sel-sel dan 6% berada di dalam pembuluh darah. Sebagai contoh misalnya pada seseorang dengan berat badan 60 kg, maka volum air di dalam tubuh, adalah sebesar 36 liter; volume air di dalam sel sebesar 36% x Berat Badan, sama dengan 21,6 liter; sedang volume air di luar sel adalah sebesar 24% x Berat Badan, sama dengan 14,4 liter. Dari 14,4 liter ini, volume air di antara sel-sel adalah sebesar 18% x Berat Badan, sama dengan 10,8 liter dan volume air dalam pembuluh darah atau volume darah adalah sebesar 6% x Berat Badan, sama dengan 3,6 liter.

Pada mereka dengan fungsi ginjal normal dengan berat badan 60 kg, kekurangan cairan atau air sebesar kurang dari 5% dari volume air di luar sel, yaitu sebesar 5% x 24% x 60 sama dengan kurang dari 0,72 liter (720 mL), akan menimbulkan rasa haus, keram otot, pusing kalau dalam posisi berdiri, dan rasa lemah. Bila kekurangan cairan atau air sebesar 10%-15% dari volume air di luar sel, yaitu sebesar 10%-15% x 24% x 60, sama dengan 1,44-2,16 liter atau reratanya 1,8 liter dapat menimbulkan penyempitan pembuluh darah. Bila di otak, timbul gangguan kesadaran; bila di dalam perut, timbul nyeri perut yang hebat; bila aliran darah ke ginjal, timbul gangguan fungsi ginjal; bila di jantung, timbul nyeri dada. Bila kekurangan cairan atau air sebesar lebih dari 15% dari volume air di luar sel, yaitu sebesar lebih dari 2,16 liter, akan terjadi penurunan tekanan darah atau terjadi syok hipovolemik yang bersifat fatal.

Bagaimana bila orang berpuasa Ramadan, tanpa makan dan minum selama 14 jam? Dalam keadaan hidup normal sehari-hari dalam suhu kamar tanpa melakukan kegiatan ekstra, air yang dikeluarkan dari tubuh kita adalah sebesar 1600 mL per 24 jam dengan asupan air sebesar 1600 mL. Dalam keadaan puasa Ramadan selama 14 jam, maka volume air yang keluar dari tubuh adalah sebesar 14/24 x 1600 mL, sama dengan 933 mL ( < 6,5%). Kekurang cairan sebesar 933 mL atau sebesar kurang dari 6,5% dari cairan luar sel, hanya akan menimbulkan rasa haus, lemah, akan tetapi tidak menimbulkan penyempitan pembuluh darah.

Penelitian yang dilakukan oleh Bernieh B. et al di Uni Emirat Arab, dilaporkan pada tahun 2010, pada 31 orang dengan rincian 14 orang dengan Penyakit Ginjal Kronik Stadium-III (penurunan fungsi ginjal sedang), 12 orang dengan Penyakit Ginjal Kronik Stadium-IV (penurunan fungsi ginjal berat), dan 5 orang dengan Penyakit Ginjal Kronik Stadium-V (Gagal Ginjal atau Penyakit Ginjal Terminal). Ke 31 subjek penelitian ini melakukan puasa Ramadan penuh selama satu bulan. Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini menunjukkan bahwa puasa Ramadan pada orang dengan gangguan fungsi ginjal s/d berat, tidak menimbulkan bahaya pada ginjal, dan peneliti mengatakan aman untuk dilakukan.

Penelitian yang dilakukan oleh El-Wakil HS et al di Mesir, dilaporkan tahun 2007, pada 15 orang dengan gangguan fungsi ginjal sedang s/d berat. Disamping itu mereka membandingkannya dengan 5 orang dengan tanpa gangguan fungsi ginjal sebagai kontrol. Mereka mendapatkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna terhadap fungsi ginjal antara subjek dengan gangguan fungsi ginjal dan subjek yang dengan fungsi ginjal normal, setelah melakukan puasa Ramadan penuh satu bulan. Mereka juga meneliti penanda (marker) kerusakan tubulus (bagian dari organ mikro ginjal) yaitu NAG (N-acetyl-B-D-glucosaminidase) dalam urin. Pada kedua kelompok terjadi peningkatan kadar NAG urin, akan tetapi pada kelompok gangguan fungsi ginjal kadarnya lebih tinggi dengan kemaknaan yang tidak terlalu kuat (p = 0,03). Berkaitan dengan NAG pada puasa Ramadan, laporan penelitian dari Malaysia oleh Cheah SH et al, mengatakan bahwa gangguan tubulus yang mereka dapatkan pada puasa Ramadan adalah bersifat sementara dan akan pulih menjadi normal kembali. Mereka juga melaporkan tidak terjadi gangguan fungsi ginjal setelah puasa penuh satu bulan.

Penelitian yang dilakukan oleh Attarzadeh Hosseini SR et al, dilakukan pada wanita sehat yang mejalankan puasa Ramadan penuh dan melakukan latihan aerobik satu kali seminggu selama 4 minggu puasa. Analisis yang dilakukan terjadi perubahan pada osmolalitas dan gangguan elektrolit terutama kalium pada subjek penelitian. Dianjurkan atlit wanita yang mejalankan puasa Ramadan harus mengasup makanan dan minuman yang cukup selama menjalankan puasa.
Dalam keadaan hidup sehari-hari, volume asupan air yang harus dipenuhi pada mereka dengan ganguan fungsi ginjal sedang – berat selama 24 jam adalah sebesar {(Besaran volume urin 24 jam) + 500 mL}. Bila volume urin 24 jam adalah 500 mL, maka asupan air yang diperbolehkan melalui makanan dan minuman adalah sebesar 1000 mL/24 jam.

Sebagai kesimpulan, merujuk pada keempat penelitian puasa Ramadan di atas dan dari perhitungan defisit air selama puasa di atas sebesar 933 mL per 14 jam puasa pada mereka dengan rerata berat badan orang Indonesia sebesar 60 kg, puasa Ramadan pada mereka dengan gangguan fungsi ginjal sedang s/d berat tidak memperburuk fungsi ginjal dengan catatan asupan air sebesar volume urin 24 jam plus 500 mL, harus dipenuhi selama masa buka puasa s/d sahur.

Tuesday, July 16, 2013

Bapak Asep Supriyadi divonis Kelenjar TB (vaskulariasasi intratumoral)

Sobat, mari bantu Bpk Asep…
Donasi dapat melalui rekening Mandiri 131 00 10766238 a.n Yayasan Cita Sehat dan melakukan konfirmasi sms ke 08132115584 atau email ke ani.noviani@citasehat.org.
Bantuan Sobat semua akan sangat berarti.
Jazakumullah khairan katsir.

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Nabi saw bersabda,
“Barang siapa yang membebaskan orang mukmin dari kesempitan dunia, maka Allah akan membebaskannya dari kesempitan di hari Kiamat. Barang siapa yang memberi kemudahan orang yang mengalami kesulitan maka Allah akan memberi kemudahan kepadanya di dunia dan akhirat. ….
(hr. Muslim, kutipan Hadist Arba’in ke 36)
 

 

Pasien ini bernama lengkap Bapak Asep Supriyadi (34), warga Kp.Gunung Dukuh RT.02/03 Desa Cipatik Kecamatan Cihampelas  Bandung Barat. berfrofesi sbg wirausaha dengan penghasilan yang tidak tentu.
 
Bpk Asep di diagnosa menderita Kelenjar TB (vaskulariasasi intratumoral), dan saat ini sedang dalam penanganan RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung. dan membutuhkan biaya utk pengobatan sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus juta rupiah), karena benjolannya semakin membesar akan dilakukan tindakan operasi. 
 
Mari bantu ringankan beban saudara kita, dengan membantu donasi melalui Bank Mandiri  131 00 10766238 an. Yayasan cita sehat.  untuk informasi dan konfirmasi silahkan dpt melalui email ke ani.noviani@citasehat.org.
 
 

Tuesday, June 25, 2013

Libur…Khitan Yukk...dengan CSF Medan

Medan Bestari, Minggu 23 Juni 2013 CSF cabang Medan melaksanakan Khitanan Massal sebanyak 21 orang anak. Khitanan ini dilakasakan di Jl. Brigjen Katamso Lapangan Panasonic Kecamatan Medan Maimun dimulai pada pukul 09.00WIB – 10.50 WIB.
Khitanan ini dilakukan oleh 5 orang operator, 2 orang perawat dan 1 PIC. Khitanan ini dilakukan dalam rangka hari libur anak sekolah, permintaan untuk khitanan memang meningkat saat libur anak sekolah.
Para orang tua sangat antusias membawa anaknya untuk khitanan massal ini. Anak-anak tampak ceria saat hadir di lokasi khitan. Tetapi begitu nama mereka dipanggil satu per satu mereka tampak takut. Bahkan ada yang menangis saat proses khitan berlangsung. Sambil menunggu giliran untuk dikhitan anak-anak difasilitasi dengan acara nonton bersama.

Kemudian selesai khitan anak-anak tersebut mendapatkan obat yang harus dikonsumsi untuk menghilangkan rasa nyeri dan menerima bingkisan sehingga mereka pun tampak senang.